Jumat, 18 Februari 2011

China Semakin Kuat


China Semakin Menguasai Pasar Global
          Naga – naga China semakin kuat menancapkan cakar-cakarnya dalam perekoniam global. Hal ini terlihat dengan gencarnya produk-produk China kepasaran Internasional salah satunya ke negara Indonesia. Produk China yang di pandang memiliki produk dengan kualitas rendah, kini mereka berhasil mendobrak pasar global dengan menargetkan produk serta industry high-end dan terlibat dalam kegiatan value-added seperti teknologi, desain, dan R and D.
          Sebenarnya apa yang menjadi kunci bagi bangsa China sehingga mereka mampu menantang dan meruntuhkan para pesaing mapan seperti Nokia, LG, Intel, dan Philips? Kunci sang naga dapat mencapai kesuksesan tersebut adalah dengan menerapkan beberapa strategi yaitu:
  • Cost Innovation : strategi yang memanfaatkan keunggulan dalam hal biaya untuk menawarkan produknya dengan harga khusus. 
  • Memanfaatkan jaringan internasional
  • Mendobrak pola piker kuno dengan memanfaatkan bebragai peluang baru yang diciptakan oleh glonalisasi.
·   
·                                   
Dengan strategi yang mereka miliki maka ekspansi yang mereka lakukan akan semakin gencar dengan melihat kelemahan para kompetitornya dan berusaha untuk mengeksploitasi kelemahan tersebut.
                            
Lalu bagaimana perusahaan multinasional dapat bertahan dan melawan ancaman dari naga-naga China tersebut??? Sebagai perusahaan multinasional harus mampu menerima, siap ataupun tidak bahwa segera ada revolusi biaya. Apabila perusahaan multinasional berpangku tangan dengan kondisi tersebut, maka dapat dipastikan perusahaan tersebut akan kalah bersaing. Oleh karena itu, perusahaan multinasional harus mampu mengembangan strategi baru yang kreatif.
Pertama, perusahaan multinasional seharusnya mempelajari cost innovation. Kedua, menurut Williamson perusahaan multinasional melakukan penetrasi pada mass market di China. Mass market di China meliputi area rural yang dihuni sekitar 800-900 juta orang, yang merupakan porsi signifikan dan sejauh ini kurang dilirik oleh perusahaan multinasional. Ketiga, menurut Williamson apabila perusahaan multinasional tidak dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan China maka perusahaan multinasional perlu mempertimbangkan kerjasama dalam bentuk aliansi. Partnership ini bukan hanya untuk melakukan penetrasi, melainkan dalam rangka menggabungkan kapabilitas yang ada supaya meningkatkan daya saing di pasar global. Contohnya 3com dan Huawei yang membentuk aliansi pada bisnis peralatan telekomunikasi.
Perusahaan nasional tentu mampu bersaing dengan China, namun itu bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan dalam sekejap . untuk itu peusahaan multinasional harus serius dan memikirkan strategi untuk melawannya. Salah satu kunci suksesnya adalah dengan mengubah mind set. Orang-orang China memang mempunyai sesuatu yang bias dipelajari dan jika kita kombinasikan dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan multinasional saat ini, tentunya akan menjadi pemenang global. Semoga Indonesia juga mampu untuk memenangkan persaingan global ini ya. . . . . Amieeeennn…