Selasa, 20 September 2011

Bisnis yang Tidak Beretika


ETIKA DAN BISNIS 
Apa yang dimaksud dengan etika???
Dan apa keterkaitan antara etika dan bisnis????
Secara sederhana etika adalah aturan – aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang ada pada lingkungan masyarakat yang dapat di nilai dengan baik atau buruk perilaku. Atau dengan kata lain etika adalah suatu cabang filosofi  yang berkaitan dengan ‘kebaikan’ atau kesusilaan dari perilaku manusia. Sedang etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi acuan dan pedoman menejer dalam mengambil keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik.
Pada era persaingan global saat ini, perusahaan harus dapat mensinergiskan hubungan antara etika dan bisnis. Hal ini terkait dengan reputasi perusahaan yang baik dan dilandasi dengan etika bisnis yang baik maka perusahaan dapat mencampai sukses jangka panjang.
Namun, seiring dengan kompetensi yang semakin ketat dan konsumen yang selalu mengingikan produk yang baru dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produk tersebut membuat perusahaan besar dan kecil harus selalu berfikir keras untuk tetap mendapatkan laba yang diinginkan. Hal ini yang membuat perusahan – perusahaan mengabaikan etika berbisnis.
Masih segar di ingatan kita makanan-makanan yang sering kita jumpai dan mudah di dapat ternyata mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh seperti ayam tiren, daging sapi dan ayam yang mengandung formalin dan boraks, terasi yang berbahan dasar belatung dan berbagai olahan makanan siap saji yang mengandung pewarna tekstil, formalin dan boraks. Sebagian contoh tersebut merupakan perusahaan kecil yang ada di sekitar kita yang sudah berbisnis mengabaikan etika, bagaimana dengan perusahaan besar?? Tidak hanya perusahaan kecil-kecilan saja yang melakukan bisnis tidak beretika, perusahaan besar pun melakukan praktik tersebut. Salah satunya adalah perusahaan yang memproduksi obat anti nyamuk Hits yang diketahui memakai bahan pestisida berbahaya serta PT. Lapindo Brantas. Dari kasus – kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan hanya berorientasi pada laba. Sehingga ada kesimpulan yang mengatakan bahwa dalam berbisnis etika yang diperlukan adalah bersikap sopan dan santun hanya kepada pemegang saham dan mengabaikan konsumen serta merugikan konsumen.
Namun, tidak semua perusahaan hanya berorientasi pada laba masih ada pula perusahaan yang beretika dalam berbisnis sehingga tidak merugikan konsumen. Sebaiknya konsumen lebih pintar dalam memilih jenis barang dan makanan yang terkadung dalam produk tersebut agar tidak dirugikan mengingat di negeri ini konsumen masih kurang mendapat perlindungan dari produk-produk yang membahayakan.  Untuk itu selalu ingat slogan “TELITI SEBELUM MEMBELI” agar kita terhindar dari produk-produk yang berbahaya mengingat masih banyak praktik bisnis yang mengabaikan etika.