ETIKA DAN BISNIS
Apa yang dimaksud dengan etika???
Dan apa keterkaitan antara etika
dan bisnis????
Secara sederhana etika adalah aturan – aturan yang tidak
dapat dilanggar dari perilaku yang ada pada lingkungan masyarakat yang dapat
di nilai dengan baik atau buruk perilaku. Atau dengan kata lain etika adalah
suatu cabang filosofi yang berkaitan
dengan ‘kebaikan’ atau kesusilaan dari perilaku manusia. Sedang etika bisnis
adalah standar-standar nilai yang menjadi acuan dan pedoman menejer dalam
mengambil keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik.
Pada era persaingan global saat ini, perusahaan harus
dapat mensinergiskan hubungan antara etika dan bisnis. Hal ini terkait dengan
reputasi perusahaan yang baik dan dilandasi dengan etika bisnis yang baik maka
perusahaan dapat mencampai sukses jangka panjang.
Namun, seiring dengan kompetensi yang semakin ketat dan
konsumen yang selalu mengingikan produk yang baru dengan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya untuk mendapatkan produk tersebut membuat perusahaan besar dan
kecil harus selalu berfikir keras untuk tetap mendapatkan laba yang diinginkan.
Hal ini yang membuat perusahan – perusahaan mengabaikan etika berbisnis.
Masih segar di ingatan kita makanan-makanan yang sering
kita jumpai dan mudah di dapat ternyata mengandung zat-zat yang berbahaya bagi
tubuh seperti ayam tiren, daging sapi dan ayam yang mengandung formalin dan
boraks, terasi yang berbahan dasar belatung dan berbagai olahan makanan siap
saji yang mengandung pewarna tekstil, formalin dan boraks. Sebagian contoh tersebut merupakan
perusahaan kecil yang ada di sekitar kita yang sudah berbisnis mengabaikan etika,
bagaimana dengan perusahaan besar?? Tidak hanya perusahaan kecil-kecilan saja
yang melakukan bisnis tidak beretika, perusahaan besar pun melakukan praktik
tersebut. Salah satunya adalah perusahaan yang memproduksi obat anti nyamuk
Hits yang diketahui memakai bahan pestisida berbahaya serta PT. Lapindo
Brantas. Dari kasus – kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan hanya
berorientasi pada laba. Sehingga ada kesimpulan yang mengatakan bahwa dalam
berbisnis etika yang diperlukan adalah bersikap sopan dan santun hanya kepada
pemegang saham dan mengabaikan konsumen serta merugikan konsumen.
Namun, tidak semua perusahaan hanya berorientasi pada laba
masih ada pula perusahaan yang beretika dalam berbisnis sehingga tidak
merugikan konsumen. Sebaiknya konsumen lebih pintar dalam memilih jenis barang
dan makanan yang terkadung dalam produk tersebut agar tidak dirugikan mengingat
di negeri ini konsumen masih kurang mendapat perlindungan dari produk-produk
yang membahayakan. Untuk itu selalu
ingat slogan “TELITI SEBELUM MEMBELI” agar kita terhindar dari produk-produk
yang berbahaya mengingat masih banyak praktik bisnis yang mengabaikan etika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar